
sebenarnya seorang penulis itu harus mesti terus menulis walau apa saja cerita atau bahan tulisan yang akan dipaparkan walau mengenai kehidupan kematian hayat cinta oambak pasir lautan burung burung elang rimba denai guruh petir bintang bintang malam dan rembulan hijrah gagal atau kebahagian lahir batin nikah kawen politik sosial dan walau apa saja bentuk tulisannya nanti bukanlah harapan untuk dibaca atau mungkin hanya sedikit yang menilai keberaniannya maupun kejujurannya bahkan tipu helah dalam penulisannya namun semua itu hanya untuk dirinya sendiri, meskipun kadangkala ada yang mengerti bait-bait kata atau pengungkapan bahasa yang dimuatkan dalam sesebuah penulisannya itu. maka bagi seorang penulis seharusnyalah dia terus menulis biar gelora dalam dadanya terbongkar biar cerita yang bodoh2nya yang dibicarakannya tapi ternyata ada kebahagian saat dia menurunkan walau sepatah kata.
aku berlindung pada allah dari syaitan yang direjam...ya nabi ya salamunalaik buat roh2 yang telah kembali, bagi sedetik hati yang bicara biarlah ada ganda nikmat buat hidupku dan perjalanan kembali ku semakin hampir, jaraknya hanya dua jari telunjuk dan jari tengahku. ya buat hari ini aku masih bernafas untuk mencatatkan kalam tuhanku.
selepas anggur merah yang kau hidangkan dalam cangkir2 yang berkarat itu kita nikmati, kita pun menyelami kealam terang hijab. nabi berkata ''lepaslah....lepaskanlah resah kalian pada tuhan allah.''
burung-burung dan ombak lautan mendamaikan,... selepas terbit fajar nanti hiduplah seperti biasa, ya nabi berkata ''hiduplah seperti biasanya kalian..sesudah mengenal''
bagaikan rumi yang terjun dalam api tarian cintanya dan mozart yang naif mengalirkan kalam melalui nada yang indah, aku berlindung dihatimu waktu tenggelamnya thursina ditutupi matahari senja yang gemilang.
aku haus...
Setelah kamu sampai ke makam 7, kembalilah dududuk di Makam 4, Wallahuaalam bis sawab...
BalasHapuscuba fahamkan walaupun aku tahu ini memeningkan.
BalasHapuspak ngah keh tak tau makam apa keh ni hahaha
BalasHapusaffah..selawat banyak2 boleh tenang fikiran kau nt haha
semakin minumm semakin haus =)
BalasHapus"HIDUPLAH DALAM SENI ROHANI MU"
BalasHapusDiamlah dalam seni rohani mu
Dan tangkaplah segala rahsia tersembunyi
Hati mu akan berbisik,
"Inilah CINTA"
Yang terbit melakarkan kesenian jiwa
Yang bergetar dan menggetarkan seluruh alam semesta
Langit mu akan menimpakan hujan
Dan bumi mu akan basah dalam kesejahteraan
Pada nafas ruang akan membaitkan keindahan
Dalam diam segala dunia tiada ternampak
Menangkap asyik semula yang muncul di benak
"Oh jiwa" kata ku,
"semoga engkau berbahagia"
Dalam nafas-nafas CINTA yang tak pernah bersekutu
Setiap zarah yang entah suka atau sengsara
Mengitari seluruh cakrawala rasa yang tiada nyata
Aku pun bahagia menyaksikan kesenian CINTA ku
Engkau jangan cemburu
Inilah CINTA
Yang setiap zarahnya menari asyik
Bangkit dari diam Seni Hidup ku yang tiada bertitik
Telah musnah segala akal fikir dan taklid
Berdiri di depan pintu Sang Pemilik
Yang mengatur segala wajah Masyrik ke Marghrib
di sinilah aku bertemu dalam keabadian asyik
Marilah masuk ke dalam Cinta ku
Marilah menari tarian qalbu ku
Jika ternampak kembali dunia yang palsu
Katakanlah,
"Wahai Tuhan, aku merindui Mu
Tariklah aku kembali dalam Seni Rohani ku
Di sanalah aku bertemu wajah Hidup ku"
Engkau membuka tirai yang penuh syahdu
~ Sayyid Hidayatullah ~
p/s: hanya sekadar berkongsi... singgah2 lah di senisurijawi.blogspot.com hehehehe : )
ini baru unik,,, :D
BalasHapusaman bila baca sajak sayyid tu...makasih mas amirul
BalasHapus